Monday, November 29, 2010
| |||
![]() Saat ini, bekerja di rumah makin menjadi pilihan banyak orang. Paradigma orang tentang arti bekerja pun mulai berubah, seiring dengan waktu yang seolah berjalan begitu cepatnya, hingga orang dituntut untuk serba cepat. Bagi kaum urban, pilihan untuk bekerja di rumah banyak diminati orang. Praktis, hemat waktu, biaya dan tenaga, adalah alasan utamanya. Didukung dengan teknologi yang sedemikian pesatnya, misalnya internet, maka banyak kemudahan yang dapat diperoleh. Bahkan , transaksi bisnis pun dengan mudah dilakukan. Ttinggal “klik”, maka semuanya beres. Lalu, ruang kerja seperti apa yang ideal dalam sebuah hunian? Dahulu, ruang kerja identik dengan suatu area atau sudut ruangan, tempat dimana seseorang bekerja paruh waktu atau sekedar menyelesaikan pekerjaan kantor yang belum selesai. Nnamun, dalam perkembangannya, ruang kerja di rumah bisa berubah fungsi sebagai ruang tempat mencari penghasilan utama. ![]() ![]() Jika ruang kerja menyatu dengan kamar tidur, jangan menempatkan terlalu banyak barang, karena akan merusak “mood” di kamar tidur. Pilih kursi yang nyaman dan ergonomik agar aktifitas bekerja lebih maksimal. Lemari buku dan ambalan menempel pada dinding, melengkapi kebutuhan di ruang kerja. Lantai parket yang senada dengan perangkat furnitur memberi kesan hangat ruang. Apapun jenis usahanya, bekerja paruh waktu ataukah secara penuh, tetap harus diperhatikan faktor-faktor yang mendukung terciptanya kenyamanan di ruang kerja. ![]() ![]() Kondisi kerja ideal akan tercapai dengan tersedianya pencahayaan dan penghawaan, baik itu alami maupun buatan. Menempatkan ruang kerja yang memiliki akses langsung terhadap pencahayaan alami sangat baik dilakukan. Nnamun, gunakan juga pencahayaan buatan untuk antisipasi saat cuaca tidak mendukung. Penggunaan task lighting berupa lampu meja, lampu dinding, atau lampu jepit akan memperjelas pandangan, membuat mata tidak lelah serta membuat lebih fokus pada aktivitas. |
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment